pengertian penyelia halal

Penyelia Halal

Di Indonesia, permintaan terhadap produk halal terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kehalalan.

Bagi pelaku usaha, memastikan produk atau layanan mereka memenuhi standar halal bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga nilai tambah untuk bersaing di pasar.

Namun, proses sertifikasi halal membutuhkan peran kunci seorang Penyelia Halal yang kompeten.

Artikel ini akan membahas peran vital Penyelia Halal, syarat menjadi ahli di bidang ini, serta alasan mengikuti pelatihan dan sertifikasi resmi untuk meningkatkan kredibilitas usaha Anda.

Apa itu Penyelia Halal

Penyelia Halal adalah seorang profesional yang bertanggung jawab memastikan seluruh proses produksi, pengolahan, penyimpanan, dan distribusi produk sesuai dengan syariat Islam dan regulasi halal yang berlaku.

Mereka menjadi “jembatan” antara perusahaan dengan lembaga sertifikasi halal, seperti BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal). Tanpa peran ini, proses sertifikasi halal akan sulit tercapai secara efektif.

Tugas dan Tanggung Jawab Penyelia Halal

Sebagai ujung tombak dalam menjamin kehalalan produk, seorang Penyelia Halal memiliki peran yang kompleks dan multidimensi.

Peran penyelia halal tidak hanya terbatas pada pengawasan, tetapi juga mencakup edukasi, dokumentasi, dan koordinasi dengan pihak eksternal. Berikut penjabarannya:

Memantau Seluruh Tahap Produksi untuk Mencegah Kontaminasi

Seorang Penyelia Halal bertindak layaknya “mata dan telinga” di setiap lini produksi. Mereka secara aktif mengawasi setiap tahap, mulai dari penerimaan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan dan distribusi.

Misalnya, di industri makanan, mereka memastikan alat masak yang digunakan tidak pernah terkontaminasi lemak babi atau alkohol.

Di pabrik kosmetik, mereka memeriksa apakah bahan turunan hewani (seperti kolagen atau gliserin) berasal dari sumber halal.

Bahkan, di area penyimpanan, mereka memastikan produk halal tidak disimpan berdampingan dengan barang yang mengandung unsur haram.

Kewaspadaan ini juga mencakup pengawasan kebersihan mesin, suhu ruangan, dan perilaku pekerja, seperti larangan membawa makanan non-halal ke area produksi.

Memverifikasi Kehalalan Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Alat Produksi

Verifikasi kehalalan tidak sekadar memeriksa sertifikat dari pemasok, tetapi juga melibatkan investigasi mendalam.

Penyelia Halal harus menelusuri asal-usul bahan baku apakah daging sapi berasal dari hewan yang disembelih sesuai syariat Islam, atau apakah enzim dalam keju dibuat tanpa unsur babi.

Mereka juga wajib memeriksa bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, atau perisa, yang sering kali mengandung turunan hewani atau alkohol.

Bahkan alat produksi seperti pisau, talenan, atau conveyor belt harus diverifikasi kebersihannya dari kontaminasi zat haram.

Contoh nyata: di industri farmasi, mereka memastikan kapsul obat tidak menggunakan gelatin dari babi, melainkan dari sapi halal atau sumber nabati.

Baca Juga: Pelatihan Makanan dan Minuman Kekinian

Menyiapkan Dokumen Pendukung Sertifikasi Halal

Dokumen adalah bukti konkret kepatuhan halal. Penyelia Halal bertugas menyusun berkas lengkap yang mencakup:

  • Daftar bahan baku beserta sertifikat halal dari setiap pemasok.
  • Catatan proses produksi yang menjelaskan langkah pencegahan kontaminasi.
  • Laporan audit internal sebagai bukti pemantauan berkala.
  • SOP (Prosedur Operasional Standar) untuk penanganan bahan dan situasi darurat.

Dokumen ini tidak hanya diperlukan saat mengajukan sertifikasi ke BPJPH, tetapi juga harus diperbarui setiap ada perubahan bahan atau proses.

Kesalahan dalam dokumentasi seperti sertifikat kadaluarsa atau data traceability yang tidak lengkap bisa menggagalkan proses sertifikasi.

Melakukan Pelatihan Internal tentang Sistem Jaminan Halal

Penyelia Halal adalah agen edukasi di dalam perusahaan. Mereka merancang program pelatihan untuk semua level karyawan, mulai dari manajer hingga staf lapangan. Contoh materi pelatihan halal:

  • Workshop tentang identifikasi bahan haram bagi tim pembelian.
  • Simulasi pembersihan alat produksi untuk operator mesin.
  • Sosialisasi pentingnya label halal bagi tim pemasaran.

Mereka juga membuat modul visual, seperti poster “5 Langkah Mencegah Kontaminasi” di area produksi, atau video panduan penyimpanan bahan.

Evaluasi berkala dilakukan melalui kuis atau inspeksi mendadak untuk memastikan pengetahuan karyawan tetap up-to-date.

Mengawasi Audit Internal dan Eksternal Terkait Standar Halal

Sebelum audit eksternal oleh LPH (Lembaga Pemeriksa Halal), Penyelia Halal melakukan audit internal untuk mengidentifikasi celah kepatuhan. Mereka menggunakan checklist khusus, seperti:

  • Apakah pemisahan area produksi halal dan non-halal sudah jelas?
  • Apakah sertifikat bahan baku masih berlaku?
  • Apakah catatan kebersihan alat dicatat setiap hari?

Jika ditemukan ketidaksesuaian, mereka segera mengoordinasikan perbaikan. Saat audit eksternal berlangsung, mereka menjadi juru bicara perusahaan menjawab pertanyaan auditor, menunjukkan dokumen, dan mendampingi inspeksi lapangan.

Setelah audit, mereka bertanggung jawab menindaklanjuti rekomendasi auditor, seperti mengganti pemasok atau merevisi SOP.

Terakhir, mereka memikul tanggung jawab moral untuk melindungi kepercayaan konsumen. Kesalahan kecil, seperti penggunaan bahan yang diragukan kehalalannya, bisa merusak reputasi perusahaan dan berujung pada sanksi hukum.

Karena itu, kewaspadaan, kejujuran, dan integritas menjadi nilai yang tidak bisa ditawar dalam menjalankan tugas ini.

Syarat Menjadi Penyelia Halal

Berdasarkan Peraturan BPJPH No. 40 Tahun 2022, calon Penyelia Halal harus memenuhi kriteria:

  • Memiliki pendidikan minimal D3 atau sederajat (prioritas jurusan terkait seperti kimia, pangan, atau agroindustri).
  • Memahami prinsip dasar halal dan regulasi terkait.
  • Tidak memiliki hubungan konflik kepentingan dengan perusahaan yang diawasi.
  • Mengikuti pelatihan Penyelia Halal yang diakui oleh BPJPH.
  • Lulus uji kompetensi dan mendapatkan sertifikasi resmi.

*Catatan: Keterampilan komunikasi, integritas, dan kemampuan analisis menjadi nilai tambah.

Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal

Untuk Anda yang tertarik menekuni profesi ini bisa mengambil program pelatihan sekaligus sertifikasi resmi BPJH.

kami menyediakan Pelatihan Penyelia Halal dengan kurikulum terupdate, fasilitas lengkap, dan sertifikasi resmi yang diakui BPJPH. Keuntungan bergabung:

  • Diajar oleh praktisi berpengalaman di bidang sertifikasi halal.
  • Simulasi praktik langsung dan studi kasus relevan.
  • Konsultasi gratis pascapelatihan.
  • Biaya kompetitif dengan jadwal fleksibel.

Segera daftarkan tim Anda dalam pelatihan penyelia halal berbasis SKKNI dan raih sertifikasi SJPH untuk bisnis yang siap bersaing di era ekonomi halal! Hubungi kami via WhatsApp di nomer 0812-3299-9470 untuk jadwal terdekat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *